Skip to content

Tips Pengelolaan Arsip Agar Rapi dan Efisien

Memahami bagaimana tips pengelolaan arsip adalah kunci keberhasilan pengarsipan di organisasi maupun perusahaan. Arsip berfungsi mencatat atau merekam memori, keputusan, maupun tindakan yang diwariskan lintas generasi dan tidak tergantikan.

Maka, mengelola arsip secara tepat, efektif, dan efisien diperlukan agar bisa melestarikan peruntukan serta nilai guna arsip tersebut. Apalagi, arsip merupakan sumber informasi sah yang berperan penting dalam kegiatan administrasi sekaligus menjaga memori individu maupun kolektif. 

Lantas, apa saja jenis arsip yang dikenal? Bagaimana tips pengelolaan arsip yang tepat?

Sistem pengarsipan mengenal tiga jenis arsip yang dikelola, mencakup:

Merujuk pada arsip yang dimanfaatkan secara langsung sepanjang aktivitas pembuat arsip serta disimpan dalam periode waktu tertentu. Arsip dinamis menjadi indikator pengukuran suatu kegiatan serta bukti dasar pengambilan keputusan. Termasuk arsip dinamis adalah arsip aktif, arsip inaktif, dan arsip vital.

Suatu arsip digolongkan ke dalam arsip statis jika mempunyai nilai guna historis, sudah lewat masa retensinya, dan berstatus dipermanenkan. 

Merupakan arsip negara yang berhubungan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Maka, arsip terjaga harus terjamin keutuhan, keselamatan, dan keamanannya.

Setelah Anda mengenali apa saja jenis arsip, bagaimana tips pengelolaan arsip yang efektif dan efisien?

Arsip yang berantakan harus dipisahkan lebih dulu dari barang-barang yang tidak berkaitan. Misalnya, blanko, amplop, map, dan plastik. 

Arsip yang sudah terkumpul dan bersih dari “sampah” kemudian dipilah sesuai tahun terbit dan unit kerja pembuat arsip. 

Berkas mengacu pada kumpulan surat yang memiliki kesamaan topik maupun berkaitan dengan kegiatan serupa. Berkas bisa tunggal, tetapi bisa juga berkelompok. Arsip berkelompok inilah yang perlu dicari dan disatukan agar berkumpul dalam berkas utuh. 

Setelah berkas dikelompokkan dengan rapi, setiap kelompok berkas perlu dimasukkan ke dalam folder arsip. Setiap folder diisi satu berkas, baik berkas tunggal maupun kelompok. 

Buat catatan daftar arsip sesuai kronologis tahun dan klasifikasi topik atau masalah arsip. Daftar arsip bisa Anda kelompokkan sesuai jenisnya. Contoh, bagi daftar arsip menjadi daftar arsip aktif, inaktif, dan arsip yang diberikan kepada pihak lain. 

Untuk menjaga kerapian arsip, tata berkas-berkas tersebut dalam lemari khusus atau filling cabinet. Susun berurutan menurut klasifikasi masalah untuk arsip aktif. Sementara, arsip inaktif bisa disimpan terpisah dalam boks arsip.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *